pembenah tanah
Pembenah Tanah untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian
Pembenah tanah (soil conditioner) dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan kualitas tanah. Tulisan ini menguraikan prinsip pemanfaatan pembenah tanah, jenis dan klasifikasi pembenah tanah, fungsi utama dan efek pembenah tanah terhadap kualitas tanah dan produktivitas tanaman, pengembangan pembenah tanah untuk pemulihan lahan pertanian, serta peluang dan kendala pengembangan pembenah tanah. Penggunaan pembenah tanah utamanya ditujukan untuk memperbaiki kualitas fisik, kimia, dan/atau biologi tanah, sehingga produktivitas tanah menjadi optimum. Pembenah tanah ada yang bersifat alami maupun buatan (sintetis). Berdasarkan senyawa atau unsur pembentuk utamanya, pembenah tanah bisa dibedakan sebagai pembenah tanah organik, hayati, dan mineral. Penggunaan pembenah tanah yang bersumber dari bahan organik sebaiknya menjadi prioritas utama, selain terbukti efektif dalam memperbaiki kualitas tanah dan produktivitas lahan, juga bersifat terbarukan, insitu, dan relatif murah, serta bisa mendukung konservasi karbon dalam tanah. Kelemahannya adalah dibutuhkan dalam dosis relatif tinggi. Beberapa pembenah mineral juga efektif dalam meningkatkan kualitas tanah, namun tetap harus disertai dengan penggunaan pembenah tanah organik. Penggunaan pembenah tanah sintetik perlu diuji terlebih dahulu dari segi dampak negatifnya terhadap lingkungan, selain pertimbangan harga yang umumnya relatif mahal, meski dosis yang digunakan relatif rendah.
Ai Dariah, S. Sutono, Neneng L. Nurida, Wiwik Hartatik, dan Etty Pratiwi
(Diterbitkan pada Jurnal Sumberdaya Lahan (Indonesian Journal of Land Resources)) Volume 9 Nomor 2, Desember 2015. Hal. 67-84. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian).
Kata kunci: Pembenah Tanah / Kualitas Tanah / Produktivitas Lahan