Dengan sejarah pengalaman yang panjang (sejak tahun 2003), kompetensi yang didukung dengan pengalaman kerja dan inovasi yang berkesinambungan di bidang teknik hydroseeding, maka PT GPI berkeinginan membawa keberhasilan pada lahan paska tambang untuk diaplikasikan di bidang infrastruktur, terutama yang menghadapi ancaman erosi dan sedimentasi tinggi. Teknik hydroseeding yang dikuasai PT GPI dikombinasikan dengan material pendukung yang ramah lingkungan ditujukan untuk menyokong pembangunan infrastruktur jalan, bendungan, lapangan terbang dalam hal pengelolaan lingkungannya, terutama pengendalian erosi permukaan.

PT GPI menawarkan alternatif pengamanan lereng untuk pencegahan dan pengendalian erosi dengan metode hijau (bio-engineering) yang lebih ramah lingkungan (green construction) dan lebih estetis, yaitu dengan memanfaatkan vegetasi/ tanaman sebagai media pengikat tanah dan pencegah erosi melalui aplikasi hydroseeding. Dengan material pendukung tertentu, maka erosi permukaan akan dapat dicegah maupun diminimalisir. Bahkan dari segi biaya akan jauh lebih ekonomis (COST SAVING) dibandingkan dengan metode mekanis yang saat ini banyak digunakan (teknik Shotcrete atau pasangan batukali). Metode konvensional dengan Shotcrete atau pasangan batu kali selain biayanya mahal, masih memiliki potensi erosi dan runtuh jika air masuk ke dalam dan menggerus lapisan tanah di bawah permukaan shotcrete. Hal ini berbeda dengan vegetasi/ tanaman (dengan produk Flexterra ataupun Green Armor System) dimana air akan diteruskan (masuk) ke dalam permukaan tanah (sehingga mengurangi limpasan permukaan), sebagian akan diserap oleh perakaran tanaman dan sebagiannya lagi menjadi air tanah namun tidak menggerus lapisan tanah karena akar tanaman akan mengikat tanah.

Berikut ini project hydroseeding pada proyek jalan toll Manado – Bitung ( PT. PP):